Dua petinggi PT Persib Bandung
Bermartabat dan ketua panpel Persib 2011/12 dilaporkan melakukan
penipuan 1,6 miliar. Pelaporan ke Polda Jabar itu dilakukan oleh
direktur PT Radio Suara Qolbu, Hamynudin Fariza.
Dalam konferensi pers di Grha Persib,
Kamis (18/7) siang tadi, kuasa hukum PT PBB Kuswara S Taryono menyebut
tuduhan tersebut salah alamat. Yang menjadi inti persoalan adalah
masalah internal antara United Work (panpel Persib 2011/12) dibawah
bendera CV Kreasi Inti Media dengan investor mereka, PT Radio Suara
Qolbu.
Dalam perjalanannya, CV Kreasi Inti
Media mengalami kendala keuangan dan menggandeng PT Radio Suara Qolbu.
Dan uang yang disetorkan ke PT PBB sebesar 1,5 miliar adalah memang
kewajiban panpel 2011/12 kepada PT PBB sesuai perjanjian. Tidak seperti
yang dituduhan Hamynudin bahwa uang tersebut adalah investasi sebagai
janji untuk menjadi panpel Persib 2013.
Direktur PT PBB, Risha Adiwidjaya
menjelaskan persoalan antara PT PBB dengan panpel 2011/12 sudah selesai.
Panpel sudah membayarkan tunggakannya sebesar 1,5 M plus 110 juta
kepada PT PBB. Kendati terjadi keterlambatan, namun kewajiban panpel
terhadap PT PBB telah dilunasi. Sehingga yang menjadi masalah adalan
persoalan internal antara CV Kreasi Inti Media dengan investor mereka,
PT Radio Suara Qolbu.
Risha menambahkan, kesepakatan nilai
nominal antara PT PBB dan panpel terjadi setelah kedua belah pihak
mengajukan nilai. Berapa nilainya? Risha tidak menyebutkan karena hal
menyangkut etika.
“Terminasi pembayarannya ada berapa
persen di awal, lalu setiap pertandingan ada juga pemasukan ke kami.
Memang dalam perjalanannya ada tunggakan yang cukup besar, tapi sudah
dipenuhi di akhir, yaitu yang 1,5 plus 110 juta. Hanya memang
sepengetahuan kami masih ada utang mereka ke beberapa vendor,” sebutnya.
Sementara itu, manajer Persib Umuh
Muchtar yang juga mengikuti konpers siang tadi mengaku baru mengetahui
semua bentuk perjanjian pada hari ini. Umuh mengetahuinya setelah
mendapat penjelasan dari Kuswara dan Risha.
“Saya baru tahu semua bentuk perjanjian
dan kesepakatannya hari ini. Saya bukannya tidak mau tahu urusan
administrasi dan keuangan PT PBB, tapi itu kan bukan ranah saya, karena
saya fokus kerja di tim sebagai manajer. Tapi saya yakin tidak ada yang
main-main dengan keuangan di direksi dan karyawan PT PBB,” tuturnya.