Kamis, 18 Juli 2013

Masalah Panpel 2011/12 Dengan PT PBB Sudah Selesai

Dua petinggi PT Persib Bandung Bermartabat dan ketua panpel Persib 2011/12 dilaporkan melakukan penipuan 1,6 miliar. Pelaporan ke Polda Jabar itu dilakukan oleh direktur PT Radio Suara Qolbu, Hamynudin Fariza.

Dalam konferensi pers di Grha Persib, Kamis (18/7) siang tadi, kuasa hukum PT PBB Kuswara S Taryono menyebut tuduhan tersebut salah alamat. Yang menjadi inti persoalan adalah masalah internal antara United Work (panpel Persib 2011/12) dibawah bendera CV Kreasi Inti Media dengan investor mereka, PT Radio Suara Qolbu.
Dalam perjalanannya, CV Kreasi Inti Media mengalami kendala keuangan dan menggandeng PT Radio Suara Qolbu. Dan uang yang disetorkan ke PT PBB sebesar 1,5 miliar adalah memang kewajiban panpel 2011/12 kepada PT PBB sesuai perjanjian. Tidak seperti yang dituduhan Hamynudin bahwa uang tersebut adalah investasi sebagai janji untuk menjadi panpel Persib 2013.
Direktur PT PBB, Risha Adiwidjaya menjelaskan persoalan antara PT PBB dengan panpel 2011/12 sudah selesai. Panpel sudah membayarkan tunggakannya sebesar 1,5 M plus 110 juta kepada PT PBB. Kendati terjadi keterlambatan, namun kewajiban panpel terhadap PT PBB telah dilunasi. Sehingga yang menjadi masalah adalan persoalan internal antara CV Kreasi Inti Media dengan investor mereka, PT Radio Suara Qolbu.
Risha menambahkan, kesepakatan nilai nominal antara PT PBB dan panpel terjadi setelah kedua belah pihak mengajukan nilai. Berapa nilainya? Risha tidak menyebutkan karena hal menyangkut etika.
“Terminasi pembayarannya ada berapa persen di awal, lalu setiap pertandingan ada juga pemasukan ke kami. Memang dalam perjalanannya ada tunggakan yang cukup besar, tapi sudah dipenuhi di akhir, yaitu yang 1,5 plus 110 juta. Hanya memang sepengetahuan kami masih ada utang mereka ke beberapa vendor,” sebutnya.
Sementara itu, manajer Persib Umuh Muchtar yang juga mengikuti konpers siang tadi mengaku baru mengetahui semua bentuk perjanjian pada hari ini. Umuh mengetahuinya setelah mendapat penjelasan dari Kuswara dan Risha.
“Saya baru tahu semua bentuk perjanjian dan kesepakatannya hari ini. Saya bukannya tidak mau tahu urusan administrasi dan keuangan PT PBB, tapi itu kan bukan ranah saya, karena saya fokus kerja di tim sebagai manajer. Tapi saya yakin tidak ada yang main-main dengan keuangan di direksi dan karyawan PT PBB,” tuturnya.